Proses Komunikasi Politik
Proses komunikasi politik sama dengan proses komunikasi pada umumnya (komunikasi tatap muka dan komunikasi bermedia) dengan alur dan komponen:
1. Komunikator/Sender Pengirim pesan
2. Encoding Proses penyusunan ide menjadi simbol/pesan
3. Message Pesan
4. Media Saluran
5. Decoding Proses pemecahan/ penerjemahan simbol-simbol
6. Komunikan/Receiver Penerima pesan
7. Feed Back Umpan balik, respon.
Komponen dalam Komunikasi Politik
Dalam komunikasi politik, sama dengan komunikasi jenis lainnya ada komponen-komponen di dalamnya agar proses komunikasi dapat berjalan semestinya dan pesan dapat sampai kepada pendengar atau lawan bicara.
1. Komunikator
Komunikator dalam komunikasi politik adalah sumber dari informasi politik. Komunikator dapat dimaknai pula sebagai satu pihak yang memberikan pesan politik. Contoh dari komunikator adalah pemerintah, aktor politik, politikus, lembaga, aktivis, LSM dan lainnya.
2. Pesan
Seperti halnya jenis komunikasi lainnya, pesan adalah salah satu komponen dalam komunikasi politik dan merupakan inti dari proses komunikasi. Pesan politik merupakan pesan yang berisi mengenai muatan politik seperti, ide, gagasa, dukungan serta budaya dan nilai.
3. Media
Medium atau media politik digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan politik dari komunikator kepada para komunikan. Komponen media ini tidak jauh berbeda dengan media komunikasi yang umum. Media komunikasi politik pun beragam bahkan, komunikasi politik dapat menggunakan berbagai macam media komunikasi, mulai dari media konvensional hingga media digital yang kini juga telah dimanfaatkan sebagai media komunikasi politik.
4. Komunikan
Komponen pasti dalam komunikasi politik ialah komunikator dan komunikan. Komunikan merupakan pihak yang menerima pesan politik. Komunikan dapat berupa masyarakat luas yang tersegmen, atau bahkan pemerintah ketika komunikator adalah publik yang memberikan masukan maupun kritikan.
5. Efek atau konsekuensi
Dalam pengertian komunikasi politik, beberapa ahli berulang kali menyebutkan bahwa proses komunikasi politik akan menghasilkan konsekuensi atau efek. Dalam komunikasi politik, efek dapat berupa dukungan, pengetahuan hingga perseus asi yang telah sampai kepada partisipasi aktif dari khalayak dalam hal politik. Contohnya, komunikasi politik berhasil menghasilkan pendukung untuk aktor politik.
6. Hambatan
Apabila dalam prosesnya komunikasi politik dapat mengalami distorsi, maka salah satu komponen dari komunikasi politik adalah hambatan. Tidak jauh berbeda dengan komunikasi pada umumnya, hambatan dalam komunikasi politik dapat bersifat teknis, sosial budaya maupun semantik.
Saluran Komunikasi Politik
1. Komunikasi Massa – komunikasi ‘satu-kepada-banyak’, komunikasi melalui media massa.
2. Komunikasi Tatap Muka –dalam rapat umum, konferensi pers.— dan Komunikasi Berperantara –ada perantara antara komunikator dan khalayak seperti TV.
3. Komunikasi Interpersonal – komunikasi ‘satu-kepada-satu’. door to door visit, temui publik . atau Komunikasi Berperantara. pasang sambungan langsung ’hotline’ buat publik.
4. Komunikasi Organisasi – gabungan komunikasi ‘satu-kepada-satu’ dan ‘satu-kepada-banyak’: Komunikasi Tatap Muka . diskusi tatap muka dengan bawahan/staf. dan Komunikasi Berperantara. pengedaran memorandum, sidang, konvensi, buletin, newsletter, lokakarya.