PASCASARJANA-UMSU || Wakil Presiden HM Jusuf Kalla melantik Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Dr Agussani, MAP sebagai salah satu Pengurus Harian Badan Koordinasi Perguruan Tinggi Islam Swasta (BKPTIS) periode 2019-2024.
Pelantikan Rektor UMSU dan unsur Pengurus BKPTIS lainnya dilakukan langsung oleh Wapres HM Jusuf Kalla di Istana Wapres Jalan Merdeka Selatan, Jumat (12/7).
Berdasarkan hasil Musyawarah Nasional yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Rektor UMSU, Dr Agussani, MAP diberikan amanah sebagai Ketua III, Dekan FAI UMSU Dr. Muhammad Qorib sebagai Wakil Sekretaris, Rektor UISU, Dr Yanhar Jamaluddin sebagai Deputi Bidang Kerjasama, Rektor UMN Hardi Mulyono,MAP sebagai Deputi Bidang Penggalian Dana. Ketua STAIS Islahiyah Binjai, Yundiser, MPd, Deputi Bidang Nilai- nilai Keislaman.
Selain itu juga Sekretaris UMSU Gunawan M.Th sebagai Deputi Bidang Kemahasiswaan, Ketua LKUI UMSU dr. Eka Airlangga sebagai Deputi Bidang Kerjasama.
Rektor UMSU, Dr Agussani, MAP menjelaskan, amanah yang diberikan untuk terlibat aktif sebagai pengurus Harian di BKPTIS merupakan bentuk kepercayaan kepada keberadaan UMSU sebagai PTS yang terakreditasi A. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri karena disatu sisi UMSU dituntut untuk mampu mempertahankan dan mengembangkan kualitas akademik, tapi di sisi lain dalam konteks organisasi perguruan tinggi Islam swasta yang tergabung dalam BKPTIS harus mampu beradaptasi dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Tantangan yang dihadapi perguruan tinggi Islam ke depan akan sangat ketat seiring dengan pesatnya perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini BKPTIS diharapkan bisa menjadi wadah bagi perguruan tinggi swasta untuk mampu memfasilitasi dan mendukung peningkatan kualitas pengelolaan perguruan tinggi yang dinaungi,” katanya.
Hal ini, jelas Rektor UMSU sejalan dengan apa yang disampaikan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla pada saat sambutan pelantikan. BKPTIS dihadapkan pada tugas berat karena selain dituntut untuk memajukan ilmu pengetahuan, tapi sekaligus menjaga nilai- nilai keIslaman.
Dijelaskan, dalam membangun dan mempertahankan eksistensi perguruan tinggi Islam swasta yang mengemban tanggung jawab moral menghasilkan lulusan dengan kualitas akademik sekaligus memiliki moral ke Islaman tidaklah mudah. Di sisi lain perguruan tinggi Islam dihadapkan dengan persaingan antar sesama perguruan tinggi swasta dan negeri yang semakin ketat.
Untuk itu, menurut Rektor, BKPTIS ke depan harus memperkuat kerjasama antar perguruan tinggi Islam Swasta , membangun sinergitas guna pengembangan dan peningkatan kualitas pengelolaan perguruan tinggi.
“Sudah seharusnnya perguruan tinggi Islam swasta saling bersinergi, membangun kerjasama sehingga mampu menjawab tantangan dan ketatnya persaingan,” katanya. (*)