Etika Administrasi Pendidikan adalah persoalan tanggung jawab manajerial pembelajaran efektif di sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Etika mempunyai dua fungsi, yaitu pertama sebagai pedoman, acuan, referensi bagi administrasi negara (birokrasi publik) dalam menjalankan tugas dan kewenangannya agar tindakannya dalam birokrasi sebagai standar penilaian apakah sifat, perilaku, dan tindakan birokrasi publik dinilai baik, buruk, tidak tercela.
Pengertian Etika
Dalam banyak tulisan filosofis, jarang ditemukan penggunaan istilah “etika dan moral” secara konsisten. Etika berasal dari bahasa Yunani; ethos, yang artinya kebiasaan atau watak sedangkan moral berasal dari bahasa Latin; mos (jamak : mores) yang artinya cara hidup atau kebiasaan. Etika merujuk kepada dua hal. Pertama, etika berkenaan dengan disiplin ilmu yang mempelajari nilai – nilai yang dianut oleh manusia beserta pembenarannya. Kedua, etika merupakan pokok permasalahan dalam disiplin ilmu itu sendiri yaitu nilai-nilai hidup dan hukum-hukum yang mengatur tingkah laku manusia.
Nilai-Nilai Etika Administrasi
Ada beberapa nilai-nilai dalam etika administrasi . Beberapa di antaranya:
1. Nilai efisiensi
Efisien di sini artinya gak boros. Sumber daya publik semestinya gak boleh menjalani proyek-proyek yang gak menyentuh kepentingan masyarakat luas, atau menyalahgunakannya untuk memperkaya diri.
2. Nilai membedakan milik pribadi dan kantor
Birokrasi publik yang baik adalah birokrasi publik yang dapat menempatkan posisi pada tempatnya dan membedakan mana milik kantor dan mana milik pribadi. Maknanya birokrasi tidak akan menggunakan milik kantor untuk kepentingan pribadi.
3. Nilai impersonal
Hubungan kerja sama yang diwadahi oleh organisasi, hendaknya dilakukan secara formal (impersonal) dan tidak pribadi (personal). Tujuan hubungan impersonal untuk menghindari unsur perasaan dan unsur rasio dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan peraturan dan pengaturan yang ada dalam organisasi.
4. Nilai merytal system
Merytal system merupakan sistem rekrutmen pegawai yang bukan berdasarkan pada hubungan kekerabatan, patrimonial (keluarga, alumni, daerah, golongan, dan lain-lain). Namun berdasarkan pada pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan pengalaman yang dimiliki orang yang bersangkutan.
5. Nilai tanggung jawab
Nilai ini berkaitan dengan pertanggungjawaban birokrasi publik dalam menjalankan tugas dan kewenangannya.
6. Nilai akuntabilitas
Nilai akuntabilitas berkaitan dengan pertanggungjawaban dalam menjalankan tugas dan kewenangannya. Birokrasi yang baik adalah birokrasi publik yang penuh tanggung jawab.
7. Responsif juga salah satu nilai etika administrasi publik
Nilai ini berkaitan dengan daya tanggap terhadap keluhan, masalah, aspirasi publik. Birokrasi yang baik adalah birokrasi yang mempunyai daya tanggap yang tinggi dan cepat menanggapi apa yang menjadi keluhan, masalah, aspirasi publik. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat memenuhi dua fungsi etika administrasi publik, yakni sebagai pedoman dan acuan bagi administrator publik dalam menjalankan tugasnya, serta sebagai standar penilaian perilaku dan tindakan administrator public.
KODE ETIK ADMINISTRASI
Kode etik bagi seorang administrator yang harus dipatuhi adalah sebagai berikut:
- Profesionalisme : Profesional adalah menjalankan pekerjaan atau layanan sesuai dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya. Untuk menjadi orang yang profesional, diperlukan : komitmen, tanggung jawab, kejujuran, sistematik berfikir, penguasaan materi, menjadi bagian Administrator
- Integritas Pribadi : Berlaku jujur dalam urusan profesionalitas, dan tantangan yg akan datang dan dampak dari kesalahan dilakukan serta mencari bantuan dari orang lain bila diperlukan. Menghindari konflik kepentingan dan prasangka bila memungkinkan.
- Privasi : Menjaga dan melindungi kerahasiaan informasi apapun yang bisa diakses tanpa dengan metode apapun. Hanya akan mengakses informasi rahasia pada sistem komputer jika diperlukan saja dalam pelaksanaan tugas-tugas teknis.
- Hukum dan Kebijakan : Mendidik diri sendiri dan orang lain supaya relevan pada undang-undang, peraturan dan kebijakan mengenai kinerja tugas-tugas.
- Komunikasi : Menjalankan komunikasi dengan manajemen, pengguna computer (operator) dan rekan-rekan tentang semua kepentingan bersama yang berkaitan dengan komputer. Dan akan berusaha untuk mendengarkan dan memahami kebutuhan semua pihak
- Integritas Sistem : Memastikan integritas yang diperlukan, kehandalan, dan ketersediaan sistem yang menjadi tanggung jawab. Merancang dan memelihara masing-masing sistem dengan tujuan untuk mendukung sistem organisasi.
- Pendidikan : Selalu memperbaharui dan meningkatkan pengetahuan teknis dan pekerjaan lain yang berhubungan dengan keterampilan. Serta berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain.
- Tanggung jawab kepada Komunitas Komputasi : Bekerja sama dengan komunitas komputer yang lebih besar untuk mempertahankan integritas jaringan dan sumber daya komputasi yang ada.
- Tanggung Jawab Sosial : Sebagai profesional dalam informasi, perlu rajin menulis dan mengadopsi kebijakan yang relevan yang sesuai dengan undang-undang prinsip-prinsip etika.
- Tanggungjawab etika : Berusaha untuk membangun dan mempertahankan rasa aman, sehat, dan produktif di tempat kerja. Melakukan yang terbaik untuk membuat keputusan yang konsisten dengan keselamatan, privasi, dan kesejahteraan dari komunitas saya dan publik, dan untuk segera membuka(menyelesaikan) faktor yang dapat menjadikan risiko atau bahaya yang tak terduga. Jujur menerima dan menawarkan kritik pekerjaan secara teknis sebagaimana mestinya dan akan memberi kontribusi yang benar pada orang lain.