PASCASARJANA-UMSU | Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) mewisuda 2283 Magister, Dokter, Sarjana dan Ahli Madya untuk Periode I Tahun 2019.Wisuda dilaksanakan dua gelombang di Selecta Convention Hall Medan, Jalan Listrik Medan (23-24 April 2019).
Pada hari pertama wisuda hadir Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Dr. Lyncolin Arsyad, Ketua PW Muhammadiyah Sumut Prof Dr HasyimSyah Nasution MA, Ketua PW ‘Aisyiyah Sumut Hj Elyanita, Jajaran Badan Pembina Harian (BPH) UMSU, Pimpinan Ortom Muhammadiyah Tingkat Wilayah, Direktur RS Muhammadiyah Medan dr Muhammad Reza, Pengurus lembaga Kemahasiswaan Se-UMSU dan sejumlah Pimpinan Mitra UMSU.
“Atas nama pribadi dan seluruh keluarga besar civitas akademika UMSU, kami ucapkan selamat kepada wisudawan beserta orang tua dan keluarga wisudawan atas keberhasilan putra-putri bapak dan ibu menyelesaikan studi di UMSU,” ujar Rektor UMSU Dr Agussani MAP mengawali sambutannya.
Atas dukungan semua pihak dan seluruh civitas akademika UMSU kepercayaan masyarakat dan pemerintah kepada UMSU terus meningkat. “Dan kami berkomitmen akan terus menjaga kepercayaan tersebut dengan baik,” katanya.
Kemudian Agussani menuturkan, Alhamdulillah pada tanggal 19 Maret 2019 kepercayaan Pemerintah republik Indonesia melalui Badan Akreditasi perguruan Tinggi (BAN-PT) telah memberikan kepada UMSU untuk diberikan predikat Akreditasi A di Sumatera Utara.
Dikatakannya, dari 4600 PTN dan PTS di Indonesia, sekarang ini baru 98 yang terakreditasi A, dan UMSU adalah satu diantaranya.
Dengan perolehan itu, maka UMSU menjadi satu-satunya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Sumatera yang meraih Akreditasi A. “Sedangkan di luar pulau Jawa, UMSU adalah PTS kedua yang berhasil meraih akreditasi A, setelah UMI (Universitas Muslim Indonesia-red) Makassar,”sebutnya.
Agussani juga bersyukur karena 9 prodi di UMSU telah terakreditasi A. Ini merupakan sumbangan terbanyak di wilayah LLDIKTI wilayah I dan KOPERTAIS Wilayah IX Sumut.
Saat ini UMSU sedang mengusulkan 13 Prodi untuk diakreditasi oleh BAN PT. Mohon do’a kita semua, kiranya UMSU bisa menambah prestasi akreditasi prodi yang berpredikat A, sehingga target 50 persen prodi di UMSU telah terakreditasi A
“Mudah-mudahan segala capaain UMSU ini membawa keberkahan bagi seluruh civitas akadeka UMSU, terutama kepada lulusan UMSU yang di wisuda hari ini.
Dalam upaya meningkatkan daya saing internasional UMSU terus melakukan ikhtiar kerjasama luar negeri sebagai upaya peningkatan kualitas dosen dan mahasiswa. “Bagaimanapun kedepan internasionalisasi perguruan tinggi itu mutlak dilaksanakan,” tegasnya.
Selanjutnya, sebagai Perguruan Tinggi milik persyarikatan Muhammadiyah, UMSU memiliki target untuk melahirkan lululasan yang berkompeten, yang siap menghadapi persaingan dunia kerja yang terus berkembang dan kompetitif.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, keahlian kerja dan kemampuan berpartisipasi serta pola pikir yang dinamis menjadi tantangan bagi lulusan UMSU. Kedepan, kuantitas bukan lagi jadi indikator yang utama bagi ssebuah perguruan tinggi dalam mencapai kesuksesan. Yang jadi ukuran nantinya adalah kualitas lulusan, telebih dihadapakan dengan tantangan revolusi industri 4.0, dimana SDM yang berkualitas dan inovatif adalah faktor yang sangat menentukan.
“Makanya UMSU memandan rekonstruksi kurikulum yang responsif terhadap tuntutan perkembangan zaman sangatlah penting dan mutlak dilakukan. Untuk menjawab semua tantangan itu, UMSU berkomitmen akan terus berbenah meningktakan sarana dan prasarana maupun kualitas pelayanan pendidikan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua PW Muhammadiyah Prof Dr Hasyimsyah Nasution MA dalam sambutannya mengutip ayat al-Qur’an dalam surat al-Mujadalah ayat 11 yang menjelaskan tentang keutamaan mencari ilmu. “Perpaduan antara karakter dan profesionalisme akan mengangkat derajat siapapun yg komit menuntut ilmu. Dan intinya menuntut ilmu dalam konteks ini adalam dalam kerangka meningkatkan keimanan kepada Allah SWT,” ujarnya
Lebih lanjut Hasyim mengatakan, diantara ciri Perguruan Tinggi Muhammadiyah itu adalah komit terhadap visi keunggulan, kemajuan, berkarakter dan dipercaya. “Karena itu pesan saya, kepada lulusan UMSU, senantiasa jagalah integritas dan nama baik almamater. Upayakanlah nantinya membantu amal usaha muhammadiyah langsung maupun tidak langsung langsung,” harapnya.
Sedangkan Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof Dr Lyncolin Arsyad dalam amanatnya mengatakan dia sangat bangga dan bahagia, karena ditengah kesibukannya bisa berkesempatan hadir dalam acara wisuda UMSU kali ini. “Wisuda kali ini sesungguhnya sangat istimewa, karena ini adalah wisuda UMSU yang pertama sejak Terakreditasi A belum lama ini,” ujarnya.
Mewakili PP Muhammadiyah, Lyncolin meyampaikan selamat dan apresiasinya kepada seluruh civitas akademika UMSU yang telah sukses merah Akreditasi A. “Saya tahu betul bagaimana kerjakeras civitas akademika untuk mewujudkan cita-cita tersebut, terutama soliditasnya yang sangat luar biasa. Dan Alhamdulillah seluruh kerjakeras itu berbuah manis, UMSU menjadi yang pertama dan satu-satunya PTM di luar Jawa yang Terakreditasi A,” sebutnya.
Ia juga menjelaskan, di lingkungan Muhammadiyah ada 171 Perguruan Tinggi, lebih banyak dari PTN yang cuma berjumlah 134. Sebanya 53 di antara berbentuk universitas. “Alhamdulillah, dengan terakreditasi A nya UMSU, maka ini merupakan yang keenam PTM yang meraih Akreditasi A di lingkungan Muhammadiyah,” katanya.
Selanjutnya Lyncolin berharap capaian prestasi ini bisa “dikapitalisasi” secara makasimal. Artinya, pertama capaian Akreditasi A ini harus disosialisasikan agar masyarakat tahu, khususnya di Sumut, bahwa UMSU sudah Terakreditasi A. Sehingga masyarakat semakin percaya dengan UMSU, dan pada akhirnya pendaftar di UMSU akan meningkat. “Dengan meningkatnya pendaftar kita akan bisa meningkatkan selektabilitas. Dan dengan selektabilitas yang makin tinggi di masa yang akan datang kualitas UMSU akan semakin maju lagi,” jelasnya.
Namun meskipun demikian, Lyncolin juga mengingatkan dengan capain ini UMSU jangan berpuas, karena mempertahankan Akreditasi A pada lima tahun yang akan tidak lebih ringan dari mendapatkannya sekarang ini. “Karena di masa yang akan datang akan ada 9 standar , dimana salahsatunya adalah pentingnya membenahi persoalan internasionalisasi perguruan tinggi,” katanya.