Keuntungan dan Kerugian Plea Bargaining
Pengertian Plea Bargaining
Plea bargaining merupakan rundingan bagi pengakuan bersalah diadakan di antara pihak pendakwaan dan pembelaan sebagai insentif bagi tertuduh (Orang Kena tuduh) memilih untuk mengaku salah, tanpa perlu melalui proses perbicaraan.
Plea bargaining adalah proses di mana terdakwa dalam sebuah kasus pidana dan jaksa penuntut saling menawar dan mencapai kesepakatan mengenai pengakuan bersalah dan hukuman yang akan diberikan.
Berikut adalah beberapa keuntungan dan kerugian dari plea bargaining:
Keuntungan Plea Bargaining:
-
Efisiensi Sistem Peradilan
Plea bargaining dapat membantu mengurangi beban yang berat pada sistem peradilan pidana. Dalam banyak kasus, negosiasi plea bargaining dapat menghindari persidangan yang panjang dan memakan waktu, sehingga mempercepat proses peradilan dan menghemat sumber daya yang berharga.
-
Pengurangan Biaya
Persidangan pidana yang panjang bisa menjadi sangat mahal bagi kedua belah pihak, baik bagi terdakwa maupun sistem peradilan. Dengan mencapai kesepakatan plea bargaining, biaya-biaya yang terkait dengan persidangan dapat dikurangi, seperti biaya pengacara, biaya penyelidikan, dan biaya persidangan itu sendiri.
-
Penghindaran Risiko
Dalam persidangan, terdakwa menghadapi risiko dijatuhi hukuman yang lebih berat jika dinyatakan bersalah oleh pengadilan. Melalui plea bargaining, terdakwa dapat menghindari risiko ini dengan menerima hukuman yang lebih ringan atau dengan mengakui salah demi menghindari hukuman yang lebih berat.
Kerugian Plea Bargaining:
-
Kesepakatan yang Tidak Adil
Dalam beberapa kasus, plea bargaining dapat menghasilkan kesepakatan yang tidak adil. Terdakwa mungkin merasa terpaksa untuk menerima tawaran plea bargaining yang kurang menguntungkan daripada menghadapi risiko persidangan yang panjang dan hukuman yang lebih berat. Hal ini bisa mengakibatkan pelanggaran hak-hak individu dan keadilan yang kurang memadai.
-
Kelemahan Bukti
Dalam beberapa kasus, terdakwa mungkin setuju dengan plea bargaining meskipun bukti yang ada tidak cukup kuat untuk membuktikan kesalahannya. Hal ini bisa terjadi karena tekanan yang dirasakan oleh terdakwa atau ketidakmampuan finansial untuk mempertahankan diri di persidangan.
-
Dampak Terhadap Korban
Plea bargaining dapat mengakibatkan korban merasa tidak puas karena terdakwa menerima hukuman yang lebih ringan dibandingkan jika mereka dinyatakan bersalah dalam persidangan. Ini dapat mengurangi rasa keadilan bagi korban dan merusak kepercayaan mereka terhadap sistem peradilan.
Maka dari itu, Keuntungan dan kerugian plea bargaining juga perlu diperhatikan. Sistem peradilan harus mempertimbangkan dengan cermat implikasi etis, keadilan, dan efisiensi sebelum menggunakan metode ini dalam penyelesaian kasus pidana.